Dokter: Tes ANA tak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak

Tes ANA (Antinuclear Antibody) adalah salah satu tes darah yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi yang menyerang sel-sel tubuh sendiri, yang dapat menjadi tanda adanya penyakit autoimun seperti lupus. Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, organ dalam, dan sistem kekebalan tubuh.

Jika seseorang didiagnosis dengan lupus berdasarkan gejala klinis dan hasil tes ANA yang positif, tidak diperlukan untuk mengulang tes ANA untuk memverifikasi diagnosis tersebut. Hal ini disebabkan karena hasil tes ANA yang positif pada dasarnya hanya menunjukkan adanya kemungkinan adanya penyakit autoimun, dan tidak selalu menunjukkan adanya lupus.

Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh American College of Rheumatology, diagnosis lupus dapat ditegakkan berdasarkan sejumlah kriteria klinis dan laboratorium, termasuk gejala seperti ruam kulit, nyeri sendi, dan peradangan organ dalam, serta hasil tes laboratorium seperti tes ANA, tes darah, dan tes urin. Jika seseorang memenuhi sejumlah kriteria ini, maka diagnosis lupus dapat ditegakkan tanpa perlu mengulang tes ANA.

Namun, bagi beberapa pasien, terutama yang memiliki gejala yang tidak khas atau memiliki hasil tes ANA yang ambigu, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan atau mengulang tes ANA untuk memastikan diagnosis lupus. Selain itu, tes ANA juga dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan pada pasien lupus.

Dalam hal ini, penting bagi pasien lupus untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis reumatologi atau dokter penyakit dalam yang berpengalaman dalam menangani penyakit autoimun seperti lupus. Dokter akan membantu melakukan evaluasi lengkap, termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan tes pencitraan jika diperlukan, untuk memastikan diagnosis yang tepat dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Dengan demikian, tes ANA tidak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak berdasarkan gejala klinis dan hasil tes laboratorium yang sesuai. Namun, bagi pasien yang membutuhkan konfirmasi lebih lanjut atau pemantauan penyakit, dokter akan menentukan langkah selanjutnya berdasarkan kondisi klinis dan kebutuhan pasien.