Memahami fase perjalanan klinis DBD bantu selamatkan nyawa  

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang sangat serius dan mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi tenaga medis dan masyarakat umum untuk memahami fase perjalanan klinis DBD guna dapat menyelamatkan nyawa pasien.

DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Gejala awal DBD mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi. Namun, pada fase selanjutnya, pasien dapat mengalami penurunan jumlah trombosit dan kebocoran plasma yang dapat menyebabkan syok dan kematian.

Fase perjalanan klinis DBD dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fase febril, fase kritis, dan fase pemulihan. Pada fase febril, pasien mengalami demam tinggi selama 2-7 hari. Pada fase ini, sangat penting untuk memantau suhu tubuh pasien secara teratur dan memberikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

Selanjutnya, pada fase kritis, pasien dapat mengalami penurunan jumlah trombosit dan kebocoran plasma yang menyebabkan syok. Gejala yang perlu diwaspadai pada fase ini adalah perdarahan, nyeri perut yang hebat, muntah darah, dan penurunan kesadaran. Pada fase ini, pasien perlu segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Terakhir, pada fase pemulihan, pasien akan mulai merasa lebih baik dan gejala-gejala DBD akan mulai mereda. Namun, pasien perlu tetap dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa tidak terjadi komplikasi atau kekambuhan.

Memahami fase perjalanan klinis DBD sangat penting untuk dapat memberikan penanganan yang tepat dan cepat kepada pasien. Dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, nyawa pasien yang terkena DBD dapat diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita semua meningkatkan kesadaran akan bahaya DBD dan belajar untuk mengenali gejala-gejalanya agar dapat mencegah terjadinya kasus kematian akibat DBD.